
Samarinda – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memastikan varian COVID-19 yang terdeteksi pada dua pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie (RSUD AWS) Samarinda bukanlah jenis baru yang mengkhawatirkan.
“Berdasarkan konfirmasi dari Balai Besar Labkesmas Banjarbaru, uji lab pada sampel kedua pasien telah mengonfirmasi positif COVID-19. Namun, untuk jenis variannya, sampel tersebut telah dikirim ke Jakarta untuk analisis lebih lanjut,” kata Kepala Dinkes Provinsi Kaltim, Jaya Mualimin, Senin.
Meskipun hasil uji lab terkait varian spesifik masih menunggu dari Jakarta, Dinkes Kaltim mengindikasikan varian tersebut kemungkinan masih kerabat Omicron dengan gejala ringan.
“Tetapi untuk variannya apa, kita masih menunggu lagi karena (sampel) dibawa ke Jakarta,” ujar Jaya.
Jaya menambahkan, dari penyelidikan epidemiologi awal, ditemukan bahwa varian yang terdeteksi kemungkinan masih bagian dari varian Omicron.
Hal ini diperkuat dengan kondisi kedua pasien yang menunjukkan gejala ringan. Satu pasien bahkan telah dinyatakan negatif setelah pemeriksaan ulang dan sudah dipulangkan.
Sementara satu pasien lainnya, meskipun hasil COVID-19-nya negatif, masih dirawat di RSUD AWS untuk penanganan penyakit penyerta seperti diabetes TBC.
“Dari situlah kita menyimpulkan sementara. Kalau nanti jika sudah keluar variannya (bisa jadi) masih berkerabat dengan varian omicron, karena tidak ada gejala yang berarti,” jelasnya.
Lebih lanjut, Jaya mengungkapkan bahwa pemeriksaan yang dilakukan mengindikasikan varian COVID-19 yang ditemukan adalah varian lama, bukan jenis baru yang memicu kekhawatiran.
“Bukan COVID yang baru, sehingga cenderung aman. Kalaupun terkena gejala ringan dan tidak menimbulkan kematian,” tegasnya.
Dengan temuan ini, masyarakat diimbau untuk tidak perlu khawatir berlebihan. Jaya menyatakan bahwa COVID-19 saat ini sudah dapat dianggap sebagai penyakit influenza biasa.
“Apalagi sudah menerima vaksin bahkan booster dua kali pasti aman,” terangnya.
Jaya juga menegaskan bahwa keberadaan COVID-19 saat ini tidak perlu dikhawatirkan akan kembali menjadi pandemi seperti beberapa tahun lalu.
Sebagai langkah mitigasi terhadap potensi masuknya varian baru dari luar negeri, Jaya menuturkan bahwa setiap pintu masuk negara tetap menerapkan penggunaan aplikasi Satu Sehat yang sering digunakan oleh maskapai.
“Jadi pada saat masyarakat Indonesia kembali berkunjung dari luar negeri maka akan dilakukan screening terlebih dahulu,” pungkasnya. (Adv/Diskominfo Kaltim)