
Samarinda – Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud menekankan pentingnya pendekatan berbasis data yang akurat dalam upaya mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di daerah itu.
“Langkah ini krusial untuk menjaga Kaltim yang saat ini berstatus siaga dengan 66 titik panas yang terus dipantau,” ujarnya di Samarinda, Rabu, saat menghadiri Apel Siaga dan Jambore Karhutla bersama Wakil Menteri Kehutanan Sulaiman Umar Siddiq.
Ia menjelaskan komitmen pencegahan karhutla investasi untuk menyelamatkan kehidupan generasi masa depan dan menghindarkan wilayah dari potensi bencana ekologis.
Ia mengapresiasi keseriusan pemerintah pusat yang ditunjukkan melalui kunjungan kerja Menteri dan Wakil Menteri Kehutanan ke berbagai provinsi rawan karhutla di Sumatera dan Kalimantan.
“Ini adalah bagian dari komitmen kita menyelamatkan kehidupan, tidak hanya untuk kita, tetapi juga untuk anak cucu kita. Kita harus bisa bergerak bersama-sama mencegah kebakaran hutan dan lahan ini,” katanya.
Ia juga menyoroti kesiapan personel dan kelengkapan peralatan dimiliki tim gabungan di Kaltim. Berbagai perangkat modern telah ditampilkan, antara lain pompa apung, pompa jinjing, pompa panggul, dan kendaraan taktis dengan kapasitas angkut 1.000 liter air yang mampu menembus medan sulit, didukung truk tangki berkapasitas hingga 10.000 liter.
Meskipun Kaltim masih dalam status siaga dan belum darurat, ia mengingatkan tentang kewaspadaan yang tidak boleh kendur.
Ia menyebut prediksi musim kemarau panjang yang akan berlangsung pada Agustus hingga September menjadi tantangan tersendiri.
Di samping ancaman karhutla, Gubernur Rudy mengungkapkan, tantangan lain sedang dihadapi Pemprov Kaltim, yakni bencana kekeringan parah di Kabupaten Mahakam Ulu. Kondisi ini menyebabkan akses utama melalui Sungai Mahakam terputus karena air surut drastis.
“Hari ini di Mahakam Ulu terjadi kekeringan, air sungai kering. Kami sedikit keteteran untuk segera mengirimkan bantuan darurat bencana, terutama beras dan kebutuhan pokok lainnya,” ucap dia.
Untuk mengatasi wilayah terisolasi tersebut dalam jangka panjang, pemerintahan daerah setempat yang baru berjalan efektif kurang dari enam bulan mempercepat pembangunan akses jalan darat yang menghubungkan Kabupaten Kutai Barat dengan Mahakam Ulu.
Wakil Menteri Kehutanan Sulaiman Umar Siddiq menegaskan komitmen pemerintah pusat dan daerah untuk berkolaborasi dalam mengantisipasi dan menanggulangi karhutla, khususnya di Provinsi Kaltim.
“Kolaborasi ini adalah kunci, sesuai arahan dan perhatian khusus dari Bapak Presiden Prabowo Subianto yang sangat kuat terhadap isu lingkungan dan karhutla,” ujar dia. (Fan)