
Samarinda – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan menjadikan sastra melalui puisi dan penguatan akar budaya lewat sejarah lokal sebagai fondasi untuk mewujudkan visi daerah menuju generasi berliterasi.
“Dengan literasi yang membumi, kami optimistis dapat menumbuhkan Generasi Emas 2045 yang siap membawa bangsa ini menuju kejayaan,” kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltim Anita Natalia Krisnawati di Samarinda, Selasa.
Langkah tersebut diwujudkan melalui Lomba Cipta dan Baca Puisi serta bedah buku “Kisah-Kisah Samarinda Tempo Dulu” yang digelar dalam rangka peringatan Hari Kunjung Perpustakaan 2025.
Menurutnya, puisi dipilih sebagai wahana untuk mengasah kepekaan, membangun imajinasi, serta menumbuhkan empati di kalangan generasi muda terhadap lingkungan dan dinamika sosial.
Sementara itu bedah buku sejarah lokal menjadi pengingat bahwa literasi bukan hanya tentang pengetahuan global, melainkan juga tentang penghargaan mendalam terhadap akar budaya dan identitas daerah.
Kedua kegiatan ini merupakan implementasi dari tema “Membumikan Literasi, Menumbuhkan Generasi Emas”.
Tema tersebut, lanjutnya, adalah penjabaran dari komitmen pemerintah daerah untuk menyiapkan manusia Kalimantan Timur yang cerdas, kreatif, dan tangguh sesuai visi pembangunan provinsi 2025-2029.
Ia menegaskan gerakan ini memerlukan kolaborasi bersama dari semua unsur, mulai dari pemerintah, akademisi, komunitas, hingga keluarga untuk memperkokoh ekosistem literasi.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim juga memberikan hadiah bagi para pengunjung yang rajin memanfaatkan ruang perpustakaan. Hal ini dirangkai dalam momen Hari Kunjung Perpustakaan. (Fan)