Sangatta – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) segera realisasi pembangunan tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) untuk pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

“Target kami bukan hanya membuat tempat pembuangan sampah baru, tapi mengubah pola pengelolaan sampah yang bermanfaat dan berkelanjutan,” kata Wakil Bupati Kutim Mahyunadi, di Sangatta, Selasa (16/9).

Dia menjelaskan melalui pembangunan TPST, pengelolaan sampah dapat lebih optimal, sampah dapat dipilah, diolah, dan sebagian dapat dimanfaatkan kembali menjadi produk daur ulang.

Dia menyebutkan, Pemkab Kutim telah merencanakan pembangunan TPST sejak awal tahun 2025. Sebelumnya telah dilakukan studi tiru ke TPST Kabupaten Banyumas yang telah melakukan pengelolaan sampah dengan baik.

Mahyunadi mengungkapkan pihaknya saat ini tengah memilih lokasi yang tepat, sebagai tempat pembangunan TPST baru. Ada empat lokasi alternatif yang akan dilakukan studi kelayakan, yakni tiga lokasi di Kecamatan Sangatta Utara dan satu lokasi di Kecamatan Sangatta Selatan.

“Kalau tempat sudah ditetapkan, maka secepatnya pembangunan akan kami laksanakan. Paling lambat awal tahun 2026 proses pembangunan dilaksanakan,” tuturnya.

Dia mengungkapkan, alasan dipercepatnya pembangunan TPST di Kutim dikarenakan tempat pembuangan akhir (TPA) Batota saat ini telah kelebihan kapasitas.

Lanjutnya, lokasi TPA tersebut juga akan diambil kembali oleh PT Kaltim Prima Coal (KPC). Oleh karena itu Pemkab Kutim bergerak cepat membangun TPST, sebagai tempat pengelolaan sampah yang inklusif.

” Semoga pembangunan empat TPST di Kutim segera terealisasi sesuai rencana,” ujar Mahyunadi. (Niko)