
Samarinda – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) memberikan kepastian terkait pencairan dana bantuan pendidikan Program Gratispol yang sempat tertunda hingga akhir Oktober, akan disalurkan pada pekan pertama November 2025.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim Muhammad Faisal di Samarinda, Selasa (4/11), membenarkan adanya keterlambatan dan menyampaikan permohonan maaf.
Ia menjelaskan bahwa proses administratif yang harus dilalui di tingkat pusat menjadi penyebab utama.
“Insya Allah, minggu ini akan segera cair Dana Gratispol pendidikan untuk kampus negeri maupun swasta di Kaltim,” kata Faisal.
Dia menjelaskan terlambatnya dana karena sedang menunggu evaluasi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD P) 2025.
Keterlambatan ini sempat menimbulkan kekhawatiran, terutama bagi mahasiswa yang sangat bergantung pada bantuan ini untuk membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT)
Sebelumnya Rektor Universitas Mulawarman (Unmul) telah mengklarifikasi bahwa mahasiswa yang sudah telanjur membayar UKT akan dikembalikan dananya setelah pencairan beasiswa. Pernyataan ini sedikit meredakan kekhawatiran, namun kepastian waktu pencairan tetap ditunggu-tunggu.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) salah satu kampus di Samarinda menyatakan apresiasi atas respon cepat Pemprov Kaltim terkait pencairan Dana Gratispol.
“Kami berterima kasih atas klarifikasi ini. Banyak teman-teman yang sudah khawatir karena UKT sudah jatuh tempo. Sekarang kami bisa lebih tenang,” ujarnya.
Dia juga berharap agar ke depan mekanisme pencairan bisa lebih terkoordinasi agar tidak terjadi keterlambatan serupa.
Sementara itu Program Gratispol merupakan salah satu janji unggulan Gubernur Kaltim guna mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) unggul. Dengan memastikan dana segera cair untuk 52 perguruan tinggi penerima, Pemprov Kaltim menegaskan komitmennya dalam mendukung pendidikan tinggi di provinsi itu.
Berdasarkan data dari Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kaltim menunjukkan realisasi anggaran 2025 untuk mahasiswa baru S1 hingga S3 hanya Rp150,94 miliar. Dana itu diproyeksikan untuk 30.943 mahasiswa se-Kaltim.
Rinciannya, Rp136,48 miliar untuk 28.083 mahasiswa S1, sementara S2 dan S3 hanya memperoleh Rp14,46 miliar untuk 2.860 mahasiswa.
Faisal berharap masyarakat dan pihak kampus dapat memahami proses yang harus dilalui. “Kami mohon maaf dan pengertiannya atas keterlambatan ini. Kami pastikan dana segera disalurkan agar dapat dimanfaatkan oleh adik-adik mahasiswa di Kaltim,” ucapnya.
Dengan kepastian ini, lanjut dia, diharapkan proses pendidikan di perguruan tinggi di Kaltim dapat berjalan lancar tanpa terkendala masalah finansial. Langkah ini juga menjadi bagian dari upaya Pemprov Kaltim untuk mewujudkan visi Kaltim Emas, seiring dengan percepatan pembangunan di era IKN. (Arm)
![]()