Dinas Pendidikan Balikpapan terus perbaiki pelaksanaan MBG

Seorang murid di SDN 015 Balikpapan Selatan sedang menyantap makanan yang disajikan dalam program Makan Bergizi Gratis di Balikpapan (Foto: Jan)

Balikpapan-  Dinas Pendidikan Kota Balikpapan terus berupaya memperkuat pelaksanaan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) agar berjalan lebih efektif, terukur, dan berdampak nyata bagi peserta didik dengan jumlah sasaran hingga 142.000 peserta didik.

“Karena jumlah dan banyaknya variasi menyajikan MBG ini bahkan bisa lebih rumit daripada menyediakan makan untuk hajatan besar di kampung.Tapi kita tetap optimis pelaksanaannya akan lebih baik,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Balikpapan Irfan Taufik, Rabu (12/11).

Ia mengatakan Dinas telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Program MBG mulai dari tingkat kota, dinas, hingga satuan pendidikan (sekolah). Struktur ini dirancang agar setiap pihak memahami peran dan tanggung jawabnya secara jelas. Dinas juga memastikan kesiapan 520 satuan pendidikan dari jenjang PAUD hingga SMA serta menyediakan data lengkap dengan nama dan alamat guna menentukan titik layanan Satuan Penyedia Porsi Gizi (SPPG).

Meski demikian, pelaksanaan di lapangan masih menghadapi sejumlah kendala. Salah satunya, satu SPPG sering melayani sekolah dari jenjang berbeda PAUD, SD, hingga SMP yang memiliki jadwal istirahat tidak sama. Kondisi tersebut kerap menyebabkan keterlambatan pengantaran ompreng dan mengganggu proses belajar mengajar. Selain itu, di sekolah dengan jumlah siswa besar, pembagian makanan dapat memakan waktu hingga satu jam.

Pihaknya juga mencatat munculnya kejenuhan siswa karena menu yang berulang. Untuk mengatasinya, variasi menu terus diperbanyak dengan menambahkan pilihan lauk dan buah segar. Di sisi lain, untuk mencegah kehilangan alat makan, telah diterapkan SOP piket siswa, yang terbukti efektif dalam menjaga kerapian dan ketertiban.

Taufik menuturkan, berdasarkan data terbaru, sasaran program MBG di Balikpapan mencapai 142.000 penerima manfaat dari PAUD hingga SMA, serta 8.063 peserta pendidikan non-formal yang belum terlayani. Namun, tingkat penyerapan program masih relatif rendah, PAUD 4,3 persen, SD 17,8 persen, dan SMP 28,6 persen.

Sebagai tindak lanjut, katanya Dinas Pendidikan Kota Balikpapan mengusulkan sejumlah langkah strategis. Di antaranya pembangunan terminal ompreng atau pengadaan ruang di sekolah tempat makanan disiapkan sebelum disajikan. Juga pemberdayaan 2.008 petugas kantin melalui pelatihan dan keterlibatan dalam program MBG, serta pengembangan aplikasi nasional terintegrasi oleh Badan Gizi Nasional untuk memantau pelaksanaan secara real-time (*)

Loading

Share on whatsapp
Share on telegram
Share on twitter
Share on facebook
Share on pinterest
Share on print

Solverwp- WordPress Theme and Plugin