Wakil Wali Kota : MTQ ke-53 Balikpapan bukan sekadar lomba

Kafilah Balikpapan Utara, target sukses prestasi, sukses ukhuwah islamiyah (persatuan ummat Islam), sukses penyelenggaraan, sukses pemberdayaan ekonomi, dan sukses syiar agama (Foto: Nov)

Balikpapan – Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo mengatakan lomba Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) bukan sekadar lomba atau adu terbaik dalam hal tilawah Al Quran, tapi adalah ruang pembinaan ummat dan penguatan spiritual kota.

“MTQ memiliki makna lebih dari perlombaan. Ini upaya memperkuat wawasan, keterampilan, dan akhlak umat Islam agar tetap teguh memegang nilai-nilai Al-Qur’an, meski zaman berubah cepat,” katanya di Balikpapan, Sabtu.

Ia menyebutkan Tilawah sendiri berarti membaca sambil menyerap, menghayati, dan mengikuti petunjuk yang terkandung di dalam bacaan tersebut, dalam hal ini kitab suci Al Quran. Dalam tradisi Islam, tilawah mencakup pembacaan yang tartil jelas, perlahan, dan penuh adab serta pengindahan suara dan pemahaman makna.

Lebih dari itu, tilawah adalah bentuk interaksi aktif dengan wahyu: bukan hanya melafalkan ayat, tetapi menjadikannya pedoman hidup. Di tengah arus modernisasi, tilawah menjadi pengingat bahwa kemajuan sejati adalah yang berjalan selaras dengan nilai-nilai ilahiah.

Balikpapan menggelar MTQ ke-53 dengan tuan rumah kali ini Kecamatan Balikpapan Utara. Lomba digelar sejak Jumat (14/11) di Kampus Politeknik Negeri Balikpapan, Jalan Soekarno-Hatta Km 8.

“Ajaran Al-Qur’an haruslah menjadi gerakan nyata di tengah derasnya arus modernisasi sekarang ini, yang cenderung menjauhkan orang dari nilai-nilai spiritual,” harapnya.

Ia mengingatkan bahwa Balikpapan sebagai kota industri dan jasa harus menjaga keseimbangan antara kemajuan dan keimanan. “Balikpapan ingin menjadi kota modern yang religius. Bukan modern yang mengejar hedonisme. MTQ ini pengingat agar kemajuan berjalan selaras dengan iman,” tegasnya.

Tema tahun ini, lanjutnya, “Menumbuhkan Generasi Qurani Menuju Balikpapan yang Agamis, Nyaman, Modern dan Sejahtera,” dijalankan melalui ekosistem kegiatan yang menyatukan syiar, ekonomi, dan ukhuwah. Dalam penyelenggaraan ini, Pemkot menargetkan lima sukses: sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses ukhuwah Islamiyah, sukses pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan sukses syiar agama.

Sementara itu Ketua Panitia MTQ, Umar Adi, menyebutkan bahwa MTQ dirancang sebagai ruang pembinaan dan pemberdayaan. Karena itu selain lomba tilawah, panitia menggelar berbagai kegiatan lain, yaitu pawai ta’aruf, nikah massal, pengobatan bekam gratis, lomba seni Islami, serta bazar UMKM yang melibatkan pelaku usaha lokal.

“Kami ingin menggali potensi dan minat masyarakat agar semakin dekat dengan Al-Qur’an. Harapannya, lahir generasi Qurani yang tidak hanya pandai membaca, tetapi juga menghidupkan ajarannya,” kata Umar.

Dari gelaran ini, jelas Umar Adi, MTQ juga menjadi ruang pembinaan sosial yang menyatukan syiar, ekonomi, dan ukhuwah dalam satu ekosistem (*)

Loading

Share on whatsapp
Share on telegram
Share on twitter
Share on facebook
Share on pinterest
Share on print

Solverwp- WordPress Theme and Plugin