Anak-anak perlu diajarkan menghadapi kondisi darurat saat bermain

Arsip Foto – Anak-anak bermain layang-layang di area TPU Prumpung, Jakarta Timur, Jumat (20/6/2025). (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/YU)

Suara Samarinda – Psikolog dari Universitas Gadjah Mada Novi Poespita Candra, S.Psi., M.Si., Ph.D menyarankan para orang tua memberi tahu anak skenario situasi darurat yang mungkin terjadi saat bermain di luar rumah serta langkah untuk menghadapinya.

Kepada ANTARA di Jakarta, Selasa, dia mengemukakan bahwa orang tua perlu memberi tahu anak langkah-langkah yang harus dijalankan saat menghadapi kondisi darurat seperti kebakaran atau tersesat.

“Termasuk jika akan melakukan aktivitas dan pergi ke sebuah tempat, perlu sekali anak-anak belajar dulu mengenai hal baik dan kemungkinan buruk yang terjadi, sehingga bisa memitigasi,” kata Novi.

Menurut dosen Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada itu, anak-anak yang belum bisa berkomunikasi dengan baik perlu selalu didampingi saat bermain sendiri maupun bersama teman-temannya.

Kalau anak sudah bisa diajak berkomunikasi, Novi mengatakan, maka orang tua bisa mengajak anak berdiskusi mengenai apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat bermain di luar rumah.

“Memperkenalkan langsung hal-hal berbahaya disertai diskusi penting,” katanya.

“Misal, ketika ada sungai dekat rumah, daripada hanya melarang, mungkin akan lebih baik diajak ke sungai tersebut dan dikenalkan mengapa sungai tersebut berbahaya jika pergi tanpa pendamping. Ini juga bisa dijadikan hal belajar baru,” ia menjelaskan.​​​​​​

Novi menyarankan para orang tua mengupayakan anak menyadari batasan tentang tempat dan waktu bermain tanpa merasa dikekang.

“Cara yang bisa dilakukan, minta anak anak belajar dari buku, video, cerita orang berpengalaman, lalu kenalkan dan diskusikan selalu,” katanya.

Loading

Share on whatsapp
Share on telegram
Share on twitter
Share on facebook
Share on pinterest
Share on print

Solverwp- WordPress Theme and Plugin