
Samarinda – Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan TimurMuhammad Faisal mengajak generasi muda di daerah itu berpartisipasi sebagai agen perubahan dalam menangkal hoaks pada era digital.
“Teknologi modern dan media sosial memungkinkan siapa saja menyebarkan informasi (baik benar maupun palsu) dengan cepat ke seluruh dunia, yang sering kali tanpa proses penyaringan atau verifikasi redaksi,” katanya di Samarinda, Kamis (30/10).
Dalam situasi ini, katanya, pemuda bisa menjadi pelopor ide-ide baru untuk menyelesaikan masalah, memfasilitasi implementasi teknologi, menginspirasi perubahan, dan menyebarkan informasi yang benar kepada masyarakat.
“Kami berharap generasi muda bisa menjadi teladan yang memotivasi orang lain untuk ikut berpartisipasi dan mengimplementasikan perubahan menuju kondisi yang lebih baik,” katanya dalam dialog Hari Sumpah Pemuda ke-97 di Aula Kadrie Oening Sempaja Kantor Dispora Kaltim.
Kegiatan ini mengusung tema “Pemuda dalam Ancaman Logika Mistika, Feodalisme, Hoaks, Surplus Demografi dan Indonesia Emas”, diikuti para pelajar SMA Negeri 10 Samarinda.
Ia mengatakan tema dialog ini menjadi pengingat bahwa bangsa membutuhkan pemuda yang siap bergerak cepat, dinamis, kreatif, dan produktif untuk mengantarkan Indonesia pada kemajuan.
“Mudah-mudahan ini menjadi momen yang baik untuk mengajak para muda mudi bergerak positif dalam memajukan Indonesia,” ujarnya.
Faisal menekankan pentingnya menanamkan nasionalisme serta budaya disiplin sejak dini sebagai fondasi lahirnya generasi unggul.
“Disiplin pasti menghasilkan prestasi dan prestasi akan menghadirkan kinerja yang baik. Ayo kita kembali disiplin,” katanya.
Ia mengingatkan para pelajar agar lebih cermat dalam menghadapi derasnya arus informasi pada era digital.
Menurut dia, kemajuan teknologi membawa manfaat besar, namun juga menghadirkan tantangan serius. seperti maraknya hoaks.
“Efek hoaks itu luar biasa. Hati-hati, karena selalu ada agenda di balik penyebaran hoaks,” ujar dia.
Pada kesempatan itu, ia memotivasi peserta untuk terus semangat belajar dan berani bermimpi besar.
Ia berharap, generasi muda Kaltim mampu menjadi bagian dari penggerak utama menuju Indonesia Emas 2045 melalui karya nyata dan semangat kebangsaan yang kuat. (Fan)
 
 
								 
								 
         
         
         
         
         
         
         
        