
Samarinda – Hasil Inspeksi Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kalimantan Timur bersama tim gabungan menemukan adanya fluktuasi harga pada beberapa jenis beras di Pasar Segiri, Samarinda, menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah.
Meskipun demikian, Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan DPTPH Kaltim, Amaylia Dina Widyastuti di Samarinda, Selasa, (3/6) menegaskan bahwa pasokan pangan di wilayah ini secara keseluruhan dalam kondisi aman dan stabil.
Pemantauan yang dilakukan pada pekan sebelumnya oleh enumerator dari Dinas Pangan, Disperindagkop UKM, dan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa stok bahan pokok di Kaltim terpantau cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Amaylia menjelaskan bahwa pemantauan harga dan pasokan pangan ini merupakan bagian krusial dari upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas harga pangan, mencegah inflasi yang tidak wajar, serta menjamin keamanan pangan bagi masyarakat, khususnya menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
“Upaya ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga pangan, mencegah inflasi yang tidak wajar, serta menjamin keamanan pangan bagi masyarakat,” ujar Amaylia.
Tim gabungan yang melibatkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), BPS, hingga Dinas Kesehatan berkomitmen untuk terus mengawasi harga dan pasokan pangan di Samarinda dan Balikpapan.
Kedua kota ini menjadi poros distribusi pangan utama di Kalimantan Timur. Pemantauan harga dan pasokan ini berlangsung di Pasar Segiri, sebagai pasar terbesar di Samarinda, selama tiga hari mulai 3-5 Juni 2025 sebagai bagian dari upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).
Zain (27), seorang pedagang di Pasar Segiri, mengungkapkan bahwa harga beras kampung mengalami kenaikan dari Rp14.500 menjadi Rp15.000 per kilogram. Kenaikan serupa juga terjadi pada beras Jempol, dari Rp15.000 menjadi Rp16.000 per kilogram, serta beras Berlian yang naik dari Rp16.000 menjadi Rp17.000 per kilogram.
Berbanding terbalik dengan beberapa jenis beras tersebut, harga beras ketan justru mengalami penurunan. Beras ketan putih turun dari Rp19.000 menjadi Rp17.000 per kilogram, sementara beras ketan hitam dari Rp36.000 menjadi Rp33.000 per kilogram.
Baharuddin, pemilik Toko Nurul Bahar, menambahkan informasi mengenai harga beras premium dan medium. Untuk beras premium kemasan lima kilogram, harga mencapai Rp90.000. Sementara itu, beras medium merek Kura-Kura dengan takaran yang sama dijual seharga Rp88.000. Untuk kemasan yang lebih besar, harga beras medium ukuran 25 kilogram mengalami kenaikan dari Rp390.000 menjadi Rp400.000.
“Soalnya kita tangan kedua aja ini bukan suplai dari pabriknya,” ucap Baharuddin, menjelaskan posisinya sebagai pedagang yang mendapatkan pasokan dari pihak kedua.
Selain beras, harga telur ayam ras di Pasar Segiri juga terpantau stabil. Menurut Mas Zain, harga telur ukuran kecil berada di angka Rp54.000 per piring, dan telur ukuran besar Rp58.000 per piring.
“Tak ada kenaikan, stok aman sampai Idul Adha,” katanya, menjamin ketersediaan telur hingga momen perayaan Idul Adha. (Adv/Diskominfo Kaltim)