Prof Abustani ungkap peluang UINSI Samarinda di IKN

 

SAMARINDA – Sebagai Perguruan Tinggi Islam di Bumi Etam, sudah selayaknya, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Isdris (UINSI) Samarinda harus cepat membaca peluang keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan timur (IKN). Pembangunan yang segera dimulakan, harus diikuti langkah strategis dari UINSI Samarinda untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki, agar bisa berpartisipasi dalam pembangunan IKN nantinya.

 

“UINSI berpeluang menyamai perguruan tinggi favorit di negeri ini, sebut saja Universitas Indonesia (UI), karena posisi Kaltim sebai ibu kota negara menjadikan peluang itu terbuka lebar,” ujar Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Alauddin Makassar Prof Dr H Abustani Ilyas MAg ketika berbicara dalam Kuliah Umum Pascasarjana, Sabtu (5/11/2022) di Kampus 1 UINSI Samarinda, Jalan Abul Hasan.

 

Kuliah umum kali ini mengusung tema “Penguatan Studi Islam di PTKIN untuk Mencetak Ilmuan yang Ulama di Era Society 5.0″. Menurutnya, momentum IKN harus dimanfaatkan UINSI Samarinda untuk menggaet peluang yang terbuka. “Dengan membuka jurusan yang dibutuhkan untuk pemenuhan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) IKN nantinya. Bisa berupa jurusan MIPA hingga pertanian, misalnya,” uajr profesor yang ramah ini.

 

Jalan perkuliahan umum semakin padat berisi, dengan dibukanya ruang tanya jawab, dimoderatori salah seorang Dosen Ilmu Tafsir UINSI Samarinda Dr Mursalim MAg. Diskusi yang berjalan usai paparan pembicara itu, menambah khasanah keilmuan dari peserta yang hadir.

 

Menarik lagi, dalam paparannya, salah satu contoh yang dikemukakan Prof Abustani adalah ketika perguruan tinggi Islam membuka jurusan kedokteran, setidaknya ada nilai lebih. “Minimal kalau mau suntik dia baca dulu, paling tidak Bismillah,” ujarnya disambut tawa peserta.

 

Hal itu mungkin sepintas terlihat sederhana, namun penting bagi pasien dan dokter. Setidaknya, tindakan yang diambil dilatari doa yang bermohon keberkahan tindakan, sekaligus doa untuk kesehatan si pasien.

 

Harapannya, dengan perguruan tinggi Islam semakin banyak melahirkan lulusan yang tidak saja berkualitas secara pemikiran, tapi memiliki moral dan akhlak yang jauh lebih baik. “Peluang ini harus diraih oleh UINSI Samarinda, karena sebentar lagi Kaltim akan menjadi ibu kota negara. Jangan hanya jadi penonton, tapi jadilah pelaku yang mengisi pembangunan di ibu kota negara baru,” pungkasnya. (*)

Sudah dilihat sebanyak 2,506 kali, Hari ini saja 2 kali