
Samarinda – Perwakilan Kalimantan Timur dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/ Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) berkolaborasi dengan insan pers guna menyukseskan program Quick Win dari Menteri Kemendukbangga, Wihaji.
“Langkah ini diambil untuk memastikan informasi mengenai program tersebut dapat menjangkau masyarakat secara luas,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim, Nurizky Permanajati di Samarinda, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa “Quick Win” merupakan inisiatif yang diluncurkan untuk mempercepat pencapaian peningkatan kualitas keluarga sesuai arahan Presiden.
“Ada lima program utama dalam Quick Win, antara lain Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting, Taman Asuh Sayang Anak, Lansia Berdaya, Gerakan Ayah Teladan Indonesia, dan dukungan aplikasi digital seputar informasi keluarga,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa jumlah tenaga pendamping keluarga (TPK) yang bertugas di lapangan mencapai 5.966 orang.
“Saat ini, dari 109.000 keluarga berisiko stunting, baru sekitar 7.490 yang menjadi sasaran. Harapan kami, melalui dukungan media, lebih banyak masyarakat yang mengetahui program ini dan turut berkontribusi sebagai orang tua asuh,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Informasi Komunikasi Publik dan Kehumasan Diskominfo Provinsi Kaltim Irene Yuriantini menyatakan bahwa media berperan penting dalam meningkatkan transparansi dan sinergitas program pemerintah.
“Pemerintah memerlukan dukungan publikasi dari media agar masyarakat memahami kebijakan dan program yang dijalankan,” tuturnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa Diskominfo Kaltim baru-baru ini menghadiri briefing media yang diselenggarakan oleh BKKBN sebagai bagian dari persiapan peluncuran program “Tamasya”.
“Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah dan media, kami berharap informasi mengenai kebijakan kependudukan semakin luas jangkauannya serta mempermudah implementasi di lapangan,” katanya.
Indeks Kemerdekaan Pers di Kalimantan Timur yang selalu masuk tiga besar nasional dalam tiga tahun terakhir menunjukkan kuatnya sinergi antara pemerintah daerah dan media. (Fan)