
Sangatta- Sebanyak 8 Menteri dari Kabinet Merah Putih melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kutai Timur (Kutim) pada 2025. Hal tersebut jadi upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan pembangunan yang berkelanjutan.
“Ini bukan kebetulan. Berarti saat ini Kutai Timur tengah menjadi sorotan Pemerintah Pusat,” ucap Wakil Bupati Kutim Mahyunadi, di Sangatta, Minggu.
Ia menjelaskan dengan banyaknya Menteri yang menjalankan program di Kutim, menjadi peluang pemda untuk terus meningkatkan koordinasi dan komunikasi ke Pemerintah Pusat.
Dia mengungkapkan kedatangan pejabat pusat dimulai pada 6 Desember 2024 yakni Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Trasmigrasi (Mendes PDT) Yandri Susanto. Pada 24 April 2025, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni yang melepas Orangutan di Kecamatan Muara Wahau, Kutim.
Kemudian 8 Mei 2025, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi melauching program Ruang Bersama Indonesia di Kecamatan Sangatta Utara.
“Akhir bulan ini, ada 6 Menteri yang akan berkunjung ke Kutim. Untuk peluncuran program TAMASYA Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendugbangga),” ungkapnya.
Enam Menteri yang akan datang pada 27 Mei 2025 yakni Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, serta didampingi oleh Menteri Dalam Negeri, Menteri Perempuan dan Perlindungan Anak, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Sosial, dan Menteri Ketenagakerjaan.
“Ini kesempatan langka, jadi kami dari pemerintah daerah harus memanfaat peluang untuk memperkuat komunikasi. Agar lebih kolaboratif meningkatkan pembangunan,” tuturnya.
Mahyunadi menyampaikan sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, menjadi kunci pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di Kutai Timur.
Lebih lanjut, pihaknya akan terus berkoordinasi agar Kutim menjadi salah satu daerah prioritas dalam setiap program yang telah dirancang pemerintah pusat.
“Kami akan buka komunikasi lebih luas ke pemerintah pusat. Agar potensi Kutim sebagai superhub perekonomian Ibu Kota Nusantara lebih terlihat,” katanya. (Niko)