
Samarinda – Rumah Sakit Mata (RSM) Provinsi Kalimantan Timur menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP) dalam rangka penyusunan standar pelayanan untuk memastikan setiap warga negara mendapatkan layanan setara dan berkualitas.
Forum konsultasi publik (FKP) berlangsung di Hotel Puri Senyiur, Samarinda melibatkan pihak RSM Provinsi Kaltim sebagai penyelenggara, perwakilan masyarakat, unsur pemerintah, kelurahan, Puskesmas, akademisi serta media massa.
“Pelaksanaan forum konsultasi publik ini merupakan rangkaian tahapan dalam penyusunan pelayanan kepada masyarakat,” kata Direktur RS Mata Kaltim drg Shanty Sintessa Wulaningrum di Samarinda, Selasa.
Ia mengatakan, kegiatan FKP menindaklanjuti surat edaran menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi Nomor 19 Tahun 2022 tentang penyelenggaraan forum konsultasi publik di lingkup instansi pemerintah.
“Acara forum konsultasi publik ini bertujuan untuk membahas penyusunan standar pelayanan yang lebih baik. Forum ini juga wujud dari komitmen kami untuk meningkatkan kualitas layanan publik yang diberikan kepada masyarakat,” kata Shanty.
Ia yakin dengan adanya standar yang jelas, RSM Kaltim dapat mencapai tujuan bersama untuk meningkatkan efisiensi, akuntabilitas, dan kepuasan masyarakat dalam mengakses layanan publik.
Shanty menjelaskan RSM memiliki 14 layanan dasar diantaranya standar pelayanan rawat jalan, standar pelayanan gawat darurat (UGD), standar pelayanan rawat inap, standar pelayanan bedah/operasi, standar pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)
Kemudian atandar pelayanan ambulance, standar pelayanan transit jenazah, standar pelayanan rekam medis, standar pelayanan laundry dan sterilisasi, standar pengelolaan limbah, standar pelayanan laboratorium.
Selanjutnya standar pelayanan pelayanan pemeliharaan sarana dan prasarana, standar pelayanan farmasi serta standar pelayanan gizi.
Ia berharap melalui Forum ini menjadi wadah untuk menjaring aspirasi dan masukan dari seluruh pemangku kepentingan dalam rangka penyempurnaan pelayanan rumah sakit mata, sehingga nantinya dapat diimplementasikan dengan baik. (*)